Selasa, 14 April 2009

MENJAGA DARI YANG HARAM

168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; Karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. AL BAQARAH :168)
As-Sa’di ra dalam tafsirnya mengatakan Allah memerintahkan kita agar makan dari seluruh yang ada dimuka bumi selama keadaannya halal. Didapat bukan dengan cara merampok, mencuri atau dengan cara transaksi yang haram atau cara haram yang lain, atau untuk membantu yang haram.
Rasulullah bersabda Akan datang kepada manusia suatu zaman dimana seseorang tidak perduli apa yang dia ambil, apakah dari hasil yang halal atau yang haram (HR. Al Bukhari) pada hadist yang lain Nabi Saw bersabda Tidak akan masuk kedalam surga sebuah jasad yang diberi makan dengan yang haram (HR.. Ath- Thabrani)
Oleh karenanya istri para Ash shalih (para pendahulu kita yang baik) bila suaminya keluar dari rumahnya, iapun berpesan : Jauhilah olehmu penghasilan yang haram, karena kami mampu bersabar atas rasa lapar, tapi tak mampu bersabar atas neraka.
Dari Al-qasim bin Mukhaimirah ra, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : barang siapa mendapatkan harta dengan cara yang berdosa, lalu dengannya ia menyambung silaturahmi atau bersedekah dengannya atau menginfakannya di jalan Allah, ia lakukan itu semuanya, maka ia akan dilemparkan dengan sebab itu ke neraka jahanam ( HR. Abu Dawud)
Dalam hadis yang lain Rasulullah menyebutkan tentang seorang laki-laki yang sedang melakukan perjalanan jauh (Musafir) dalam kondisi rambutnya acak-acakan dan tubuhnya dipenuhi oleh debu lalu menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa : ya Robbi ! ya Robbi sementara makanannya dari hasil yang haram, minumannya dari hasil yang haram, pakaiannyapun dari hasil yang haram dan badan yang tumbuh berkembang dari hasil yang haram, maka mana mungkin doanya akan dikabulkan oleh Allah Swt (HR. Muslim)
Subhanallah, betapa besarnya pengaruh makanan, minuman dan pakaian yang didapat dengan cara haram bagi kehidupan seseorang doa dan permohonannya tidak lagi didengar oleh Allah Swt, lalu kemanakah dia akan mengadukan berbagai masalahnya dan kepada siapa dia akan meminta perlindungan dan pertolongan.
Sumber : Majalah Asy Syariah

WUDHU DITINJAU DARI KESEHATAN

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, (Qs. Al Maidah : 6)

Wudhu adalah proses kebersihan yang dilakukan oleh seseorang untuk membasuh bagian-bagian tubuhnya sebanyak lima kali sehari, diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda :
Bila seorang muslim atau mukmin berwudhu lalu membasuh mukanya, maka keluarlah dari mukanya setiap kesalahan yang dilakukan oleh kedua matanya beserta air atau beserta tetesan air terakhir, keluarlah dari kedua tangannya setiap kesalahan yang diperbuat tangannya bersama air atau beserta tetesan terakhir, Bila membasuh kedua kakinya keluarlah setiap kesalahan yang dilakukan oleh kakinya bersama air atau beserta tetesan terakhir. Sehingga dia dalam keadaan bersih dari dosa-dosa
Hal ini memberi pengertian bahwa wudhu mengandung dua aspek kebersihan, yakni kebersihan lahir berupa pencucian bagian tubuh manusia dan kebersihan batin yang ditimbulkan oleh pengaruh wudhu kepada manusia berupa pembersihan kesalahan dan dosa oleh anggota-anggota tubuh
Wudhu ditinjau dari kesehatan Medis, Sebagian besar proses pembersihan dalam wudhu mengenai kulit manusia. Kulit mempunyai peranan besar yaitu sekitar 15% dari kadar tubuh secara keseluruhan
Dr. Abdul Wahid al-wakil, pakar ilmu kesehatan dan pencegahan penyakit dari universitas Kairo, mengatakan dalam bukunya yang berjudul Ilm as-Shihhah (ilmu Kesehatan), “ Kulit menjalankan fungsi yang sangat penting bagi tubuh, yaitu mengeluarkan keringat Keringat mengandung Zat-zat minyak dan garam, Bila air menguap tersisalah garam dan zat-zat minyak Bila kulit terdapat sejumlah tumpukan garam dan zat-zat minyak, maka tertutuplah pori-pori kelenjar keringat. Akibatnya proses keluarnya keringat tidak berjalan dengan baik.
Wudhu juga berperan membasahi permukaan kulit yang tersengat matahari, dengan air secara teratur ,sehingga memberi perlindungan pada sel-sel kulit dalam dari pengaruh sengatan cahaya matahari yang membahayakan . Berdasarkan statistic , kanker kulit merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi pada kaum laki-laki di masyarakat Eropa, Amerika serikat dan Australia. Tetapi di Negara-negara muslim sedikit sekali terjadi kasus terkena kanker jenis ini , padahal di negara-negara muslim lebih banyak terdapat cahaya matahari
Membasuh wajah berarti menghilangkan debu dan kuman yang menempel termasuk didalamnya mata, dapat menghapus kuman yang menyebabkan penyakit mata seperti trachoma dan lainnya
Membasuh telinga berguna untuk menghilangkan debu yang menempel atau kotoran dari udara yang menempel. Yang dapat menyebabkan lemahnya pendengaran atau peradangan telinga. Menurut medis terdapat sejenis jamur yang bisa mengenai kulit di belakang telinga (kususnya telinga wanita) yang menimbulkan bau tidak enak. Para ilmuwan kedokteran mendapati wanita-wanita muslimah yang memelihara shalatnya, hanya mereka saja yang tidak terjangkit jamur ini.
Membasuh Kaki termasuk hal yang penting untuk menghilangkan bau tak sedap, Membiarkan kaki tak bersih menyebabkan peradangan pada sela-sela jari serta munculnya jamur kaki, oleh karena itu diantara sunah wudhu adalah membersihkan sela-sela antara jari-jari kaki dengan jari-jari tangan untuk menghilangkan keringat dan kotoran yang menumpuk di dalamnya. Rasulullah Saw bersabda “Sempurnakan wudhu dan gosoklah di sela-sela jari” Membasuh antara sela-sela jari dengan baik dapat mencegah tumbuhnya jamur dan pembiakannya
Memasukkan air ke dalam hidung serta mengeluarkannya saat berwudhu termasuk dalam sunah nabi . Dari laqith bin Shabirah ra “ saya pernah bertanya kepada Rasululah “ wahai Rasulullah beritahu aku tentang wudhu “Rasulullah menjawab “Sempurnakan wudhu, bersihkan antara jari-jari, lakukan Istinsya (memasukkan air kedalam hidung)”. Mengambil air lalu mengeluarkannya kembali dari hidung, dimaksudkan untuk membersihkan hidung dari debu, dan kotoran-kotoran yang menempel dan dapat melindungi manusia dari penyakit.
Seorang peneliti bernama Muhammad Salim dari fakultas kedokteran Universitas Iskandariyah berhasil menganalisis kesehatan terhadap ratusan hidung dari orang-orang sehat yang tidak berwudhu dan mereka yang teratur dalam berwudhu. Kesimpulannya : orang-orang yang tidak berwudhu warna hidung mereka memudar dan berminyak,kotoran debu lebih ke dalam , rongga hidung memiliki permukaan yang lengket dan berwarna gelap. Adapun orang-orang yang teratur dalam berwudhu; permukaan rongga hidungnya tampak cemerlang, bersih dan tidak ada debu.
Penelitian tersebut juga menjelaskan kenyataan penting bahwa memasukkan air ke hidung sekali saja ketika berwudhu dapat membersihkan hidung dari separuh kuman. Sedangkan memasukkan air dua kali, dapat menambah 1/3 kebersihan, jika memasukannya sampai tiga kali , maka hidung benar-benar bersih dari kuman. Secara Ilmiah hidung terjaga bersih selama 3 sampai dengan 5 jam kemudian kotor kembali, yang kemudian dapat dibersihkan melalui wudhu berikutnya
Adapun untuk anggota tubuh lainnya membasuh kedua tangan sampai siku, membasuh leher dari belakang, membasuh kepala dimaksudkan untuk menghilangkan debu-debu dan kotoran yang menempel disekeliling tubuh kita. Dengan demikian maka lengkaplah kebersihan diri dan lengkaplah dasar-dasar penecegahan terhadap penyakit.

Sumber : Buku “Shalat itu sungguh Menakjubkan” karya Syekh Hilmi Al-Khuly